hakikat mahar

KEPINTARAN ATAU PELIT DAN KIKIR

Di jaman sekarang beberapa orang yang sinis dan merasa pintar justru dengan mudahnya berkata tanpa berpikir, tanpa tafakkur, tanpa merenung, tanpa memahami arti dan makna mahar ilmu tsb. Mereka dengan kepintarannya seenaknya berkata, mengapa Ilmu harus dijual ? 

sedangkan Allah saja memberikan ilmu kepada kita dengan Gratis atau Cuma-Cuma. 
Inilah gambaran seorang yang PINTAR TAPI SEBENARNYA BODOH.
Mereka membandingkan Allah dengan manusia. Orang yang pintar dan pandai tentu akan menjawab, bahwa Allah itu adalah Tuhan yang tak butuh mahar, tak butuh harta, tak butuh apapun materi dari hambaNya. Allah itulah yang memberikan manusia rezki berupa materi, harta, ilmu dan sebagainya. Dan manusia yang menerima ilmu langsung dari Allah juga tidak gratis atau cuma-cuma, hanya dengan duduk santai menghayal dan sebagainya, tetapi itu adalah melalui perjuangan yang berat dan tak bisa dilakukan oleh orang awam. Mereka (para waliyullah, para Mursyid) memperoleh ilmu tsb melalui perjuangan yang cukup berat penuh dengan ujian, cobaan dan tantangan. Mereka harus mengembara seorang diri, menempuh perjalanan, keluar masuk hutan belantara, naik ke gunung dan mengasingkan diri, dan memperbanyak ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah, meninggalkan keluarga dan segala urusan dunia agar terbuka tabir rahasia antara dia dan Rabbnya (Tuhan) yang dapat mengantar manusia kepada Allah selamat dunia akhirat dengan sempurna dan mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah, tak jarang mereka harus berpuasa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sampai mereka mendapat petunjuk dari Allah. Itulah ibarat bayarannya kepada Allah tak semudah membalikkan telapak tangan. Jadi bukan bayaran kepada Allah berupa materi tetapi berupa ujian, cobaan, tantangan dsb. Jadi sebenarnya tak ada ilmu yang gratis atau cuma-cuma walaupun itu langsung dari Allah.  Bisa dibayangkan kondisi sang Mursyid tersebut tentu sangat kurus dan pakaiannya sudah usang dan lusuh. Namun cahaya ilahi menerangi dirinya jiwa dan raga. 
Setelah mereka pulang dari pengembaraannya, mereka mulai berdakwah menyebarkan ilmu Makrifat yang mereka terima dari Allah, disinilah nilai mahar ilmu itu ditetapkan, sebagai aturan yang mempermudah calon murid untuk menerima ilmu tanpa harus mengembara, mengasingkan diri dan beribadah berbulan-bulan atau bertahun-tahun lamanya. Mursyid akan langsung mengijazahkan ilmu tsb membuka rahasianya dan langsung bisa di amalkan oleh murid. Dan berkah serta karomah yang diterima oleh murid tsb sama nilainya dengan berkah dan karomah dari mursyidnya karena dalam proses pengijazahan ilmu, mursyid akan menyelaraskan dirinya dan diri muridnya kepada Diri Yang Maha Kuasa dengan proses ritual  wirid, zikir, wasilah, tawassul dsb. Inilah yang disebut dengan proses inisiasi atau penyelarasan energi dalam isitilah ilmu metafisika. 

Hakikat mahar
1.sebagai penyenang hati guru.
2.sebagai sodaqoh yang pahalanya tentu kembali ke yang memberi mahar.
3.memberikan semangat diri untuk belajar
4.sebagai tanda kita berkhidmad kepada guru,dan doa serta keberkahan akan terus mengalir.

Jadikan ini ibroh pembelajaran buat diri kita.

Wassalamu alaikum  wr wb.
#hikmah
#tapakbaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Liontin Asma Kilat

azimat amulet sabuk wojo

membedah sedikit rahasia ilmu Al-Hikmah HIKMATAL JABBARO